Minggu, 05 Desember 2010
Minggu, 21 November 2010
Topologi dan Teknologi WAN
- DTE (Data terminal equipment) adalah suatu piranti disisi link jaringan WAN yang berada pada sisi pelanggan (biasanya gedung / rumah pelanggan) yang mengirim dan menerima data. DTE (biasanya berupa router atau bisa saja berupa komputer atau multiplexer) adalah merupakan pembatas antara jaringan WAN dan jaringan LAN. DTE ini merupakan piranti yang akan berkomunikasi dengan piranti DCE disisi ujung lainnya.
- Demarcation point atau titik demarkasi adalah titik yang merupakan interface jaringan dimana kabel perusahaan telpon terhubung dengan rumah pelanggan.
- Local Loops adalah perpanjangan kabel line telpon dari Demarcation Point menuju kantor pusat Telco yang mana pemeliharaannya difihak Telco, bukan tanggung jawab pelanggan. Kabel ini bisa berupa kabel UTP, fiber optic atau gabungan keduanya dan juga media lainnya.
- DCE (data circuit terminating equipment) adalah suatu piranti (biasanya berupa router disisi ISP) yang berkomunikasi dengan DTE dan juga WAN Cloud. DCE ini merupakan piranti yang memasok clocking (denyut sinyal sinkronisasi) kepada piranti DTE. Sebuah modem atau CSU/DSU disisi pelanggan bisa diklasifikasikan sebagai DCE. DTE dan DCE bisa saja beupa piranti yang serupa / router akan tetapi mempunyai peran dan fungsi yang berbeda.
- PSE (packet switching exchange) adalah suatu Switch pada jaringan carrier packet switched. PSE-2 ini merupakan titik-titik penghubung dengan WAN cloud.
- WAN cloud, merupakan hirarchi Trunk, Switches, dan CO (central office) yang membentuk jaringan telephone lines. Struktur fisik bisa bervariasi, dan jaringan-2 yang berbeda dengan titik koneksi bersama bisa saja saling overlap, makanya direpresentasikan dalam bentuk WAN cloud. Sisi pentingnya adalah bahwa data masuk melalui jaringan telpon, menjelajah sepanjang line telpon, dan tiba pada tepat pada alamat tujuannya.
- Jaringan Circuit-switched
- Koneksi Dedicated
- Jaringan Packet-switched
- Anda perlu berlangganan layanan X.25 yang bisa menggunakan line dedicated kepada PDN untuk membentuk koneksi WAN.
- X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 Kbps pada line analog.
- X.25 menggunakan frame sebagai ukuran variable paket
- Disediakan deteksi dan koreksi error untuk menjamin keandalan melalui kualitas line analog yang rendah.
- Basic Rate Interface (BRI)
- Primary Rate Interface (PRI)
- Menggunakan cell kecil berukuran tetap (53-byte) yang mana lebih muda diproses dibandingkan X.25 maupun frame relay yang menggunakan cell dengan panjang bervariable
- Transfer rate bisa setinggi sampai 1.2 Gigabits
- Line digital berkualitas tinggi, low noise, yang menghilangkan perlunya adanya error-checking.
- Bisa menggunakan bermacam-macam media baik coaxial, twisted pair, maupun fiber optic.
- Bisa mentransmisikan secara simultan jenis data yang berbeda.
- Kabel-kabel yang ada hanya menggunakan satu pasangan twisted
- Sinyal analog digunakan melalui local loops
- Sebuah modem diperlukan untuk digunakan mengkonversi sinyal digital kedalam sinyal analog.
- Batas efektif line sebatas 56 Kbps
- Menggunakan dua pasang twisted kabel tembaga
- Menggunakan sinyal digital
- Beberapa channel 64 Kbps beroperasi pada kabel yang sama.
- T1 (24 channels)
- E1 (31 channel)
- Sebuah multiplexer Statistical menggunakan channel2 virtual berbeda pada medium fisik yang sama untuk mengirim beberapa sinyal2 yang berbeda sekaligus, yaitu sinyal2 menjelajah bersamaan melalui medium yang sama
- Multiplexer time-division mengirim data paket dari sinyal2 yang berbeda pada interval waktu yang berbeda ketimbang harus mengirim paket dengan membagi medium fisik kedalam chanel2, data dikirim pada slot waktu yang berbeda.
- CSU menerima dan mengirim sinyal kepada line WAN, melakukan echo feedback sinyal selama test telpon dan meredam interferensi electrical
- DSU mirip sebuah modem antara DTE dan CSU. Ia mengkonversikan frames dari format yang digunakan didalam LAN kedalam format yang digunakan pada line T1, dan juga sebaliknya. Ia juga memanage line, error timing, dan regenerasi sinyal.
- V.35
- RS-232 (EIA/TIA)
- X.21
- RS-449
- RS-530
- DB60
- DB25
- DB15
- DB9
- V.90
- V.42
- V.35
- V.34
- V.32, V.32bits, V.32turbo
- V.22
- RJ-11 (2 kabel)
- RJ-45 (4 kabel)
- RJ-48
- Error checking dan koreksi
- Pembentukan link
- Komposisi frame-field
- Point-to-point flow control
- Cisco HDLC untuk synchronous, koneksi point-to-point dengan router Cisco
- LAPB untuk jaringan2 X.25
- LAPD dalam kombinasi dengan protocol lain untuk channel B dalam jaringan ISDN
- PPP untuk akses LAN dial-up, jaringan WAN circuit-switched dan jaringan ISDN
- Cisco/IETF untuk jaringan frame relay
Minggu, 07 November 2010
Laporan STP SMKN 1 CIMAHI
Kelas : 3 TKJ A
No. Urut : 20
-Tujuan
1.Agar dapat merencanakan skenario dari topologi yang diberikan
2.Agar dapat mengkonfigurasi jaringan sesuai skenario yang dibuat
3.Untuk melatih konfigurasi dari VLAN, VTP, dan STP pada switch manageable
-Pendahuluan
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan.VTP adalah suatu metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untuk menyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya ke VLAN. Spanning Tree Protocol (STP) adalah link layer networ protocol yang menjamin tidak adanya loop dalam topologi dari banyak bridge/switch dalam LAN.
-Alat dan Bahan
Software Packet Tracer sebagai Simulator
-Skenario
Setiap Jurusan di SMK memiliki 2 VLAN yaitu VLAN guru dan siswa, lalu semua VLAN guru dapat terhubung karena untuk berbagi informasi sesama guru begitupun VLAN siswa dapat terhubung dengan VLAN siswa lainnya, lalu apabila ada guru dari jurusan TKJ akan mengirim data menuju guru di jurusan RPL maka harus melewati switch jurusan lainnya dan melewati switch utama baru ke switch di jurusan RPL untuk menghindari adanya looping.
-Alasan Perubahan Hardware
Topologi yang diberikan pertama kali setiap jurusan menggunakan router bukan switch, saya mengganti dengan switch karena saya membuat skenario agar setiap VLAN guru dan siswa tidak bisa terhubung dan VLAN guru ke guru bisa terhubung, karena apabila kita menggunakan router rancangan ini tidak dapat dilakukan karena router berfungsi untuk menghubungkan kita ke network yang lebis luas intinya bekerja di layer yang berbeda dengan switch, maka saya mengganti dengan switch dan mengimplementasikan skenario yang telah saya buat.
-Langkah Kerja
Buat Topologi di packet tracer
Setting IP Address di tiap host di komputer guru dan siswa masing-masing jurusan.
Konfigurasi pada switch pertama : interface fa0/2 di access vlan 2 dengan perintah switchport access vlan 2 lalu interface fa0/1 di mode trunk dan disetting stp dengan port priority 240.
Pada switch kedua : interface fa0/1 di access vlan 2 lalu di trunk dan diset port priority 224 lalu interface fa0/2 di mode trunk juga dan stp port priority 208
Pada Switch Ketiga : interface fa0/1 di access vlan 2 lalu di trunk dan stp port priority 192 lalu interface fa0/2 di mode trunk dan stp port priority 176
Pada switch keempat : interface fa0/1 di access vlan 2 lalu di trunk dan stp port priority 160 lalu interface fa0/2 di trunk dan stp port priority 144
Pada switch kelima : interface fa0/2 di access vlan 2 lalu di trunk dan prioritynya di set 128lalu interface fa0/1 di access vlan 2 dan di trunk dan stp port priority 112.
Pada switch keenam : interface fa0/2 di access vlan 2 lalu di trunk dan prioritynya 96 lalu interface fa0/1 di access vlan 2 dan di trunk dan stp port priority 80.
Pada switch ketujuh : interface fa0/2 di access vlan 2 lalu di trunk dan prioritynya 64 lalu interface fa0/1 di access vlan 2 dan di trunk.
Lalu lakukan pengujian dengan simulation packet data
- Hasil Kerja
-Kesimpulan
Laporan Topologi Implementasi UNISBA
Kelas : 3 TKJ A
No. Urut : 20
SMKN 1 Cimahi
-Tujuan
1. Agar dapat mengetahui topologi pada suatu universitas atau lembaga lainnya
2. Agar dapat mengkonfigurasi sesuai skenario topologi yang dibuat
3. Agar dapat mengimplementasikan vlan, stp dan vtp pada switch di topologi tersebut
-Pendahuluan
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. VTP adalah suatu metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untukmenyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya ke VLAN. Spanning Tree Protocol (STP) adalah link layer networ protocol yang menjamin tidak adanya loop dalam topologi dari banyak bridge/switch dalam LAN.
- Alat dan Bahan
Software Packet Tracer sebagai Simulator
- Skenario
Setiap Fakultas di Unisba memiliki Operator dan View, agar sesama operator di Unisba
dapat sharing data sedangkan antar view juga dapat tetapi operator dan view tidak dapat
sharing data maka akan dibedakan menjadi dua vlan yaitu vlan operator dan vlan view,
ketika operator di fakultas teknik planologi akan mengirim data ke bagian lab. Planologi
maka data harus melewati switch fakultas teknik lalu ke switch A1 lalu switch A2 lalu
switch Student Center dan Switch Lab. Planologi agar menghindari terjadinya data
looping.
- Langkah Kerja
Buat Topologi sesuai dengan data yang diberi dari UNISBA
Lalu Konfigurasi IP Addres pada masing-masing host
Konfigurasi pada switch pertama : interface fa0/2 di access vlan 2 dengan perintah switchport access vlan 2 lalu interface fa0/1 di mode trunk dan disetting stp dengan port priority 240.
Pada switch kedua : interface fa0/1 di access vlan 2 lalu di trunk dan diset port priority 224 lalu interface fa0/2 di mode trunk juga dan stp port priority 208
Pada Switch Ketiga : interface fa0/1 di access vlan 2 lalu di trunk dan stp port priority 192 lalu interface fa0/2 di mode trunk dan stp port priority 176
Pada switch keempat : interface fa0/1 di access vlan 2 lalu di trunk dan stp port priority 160 lalu interface fa0/2 di trunk dan stp port priority 144
Pada switch kelima : interface fa0/2 di access vlan 2 lalu interface fa0/1 di trunk dan stp port priority 128.
Lalu lakukan pengujian dengan simulation packet data
- Hasil Kerja
-Kesimpulan