1.Pengertian
Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah network ke network yang lainnya (baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN) sehingga host-host yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada network yang lain.
Router bisa berupa dedicated router ataupun pc router.Sedangkan dedicated router sendiri memiliki pengertian sebuah router buatan vendor yang memiliki bentuk dan fungsi sebagai sebuah router.Pengguna tidak dapat mengubah setelan default (dasar) dari vendor , melainkan hanya bisa menambahkan konfigurasi untuk memfungsikan router tersebut.
2.Mengkonfigurasi router
Berbeda dengan PC Router yang pada awalnya sebuah PC, sebuah Dedicated Router tidak memiliki layar monitor untuk berinteraksi dengan pengguna .Sehingga , untuk mengkonfigurasi Dedicated Router dibutuhkan sebuah PC yang tersambung dengan dedicated router tersebut baik melalui port console ataupun melalui jaringan .
a.Melalui port console
Sebuah kabel Roll Over dibutuhkan untukmenghubungkan serial interface pada PC dan Console port pada router tersebut. SetelahRouter terhubung dengan PC, Router dapat dikonfigurasi dengan menjalankan aplikasiHyperTerminal dari PC (Windows XP).
b.Melalui network
Umumnya konfigurasi melalui network dilakukan setelah PC mengkonfigurasi router melalui port console.Ini dikarenakan konfigurasi melalui network bisa dilakukan jika interface(ip address) pada router dan pc sudah terkonfigurasi dengan benar sehingga dapat berkomunikasi dalam jaringan.Kelebihannya , pengguna dapat lebih mudah dan leluasa mengkonfigurasi router.letak PC secara fisik tidak menjadi masalah asalkan bisa terhubung dengan router melalui jaringan.Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengkonfigurasi router melalui network , bisa menggunakan aplikasi remote (ssh,telnet,dll) ataupun web (tergantung vendor dan tipe).
Berikut adalah langkah-langkah menggunakan telnet pada PC dengan Sistem Operasi
Windows:
• Jalankan command prompt (atau MS DOS prompt pada Windows 9x)
• Ketik perintah berikut pada command prompt:
C:\> telnet IP-address-Router
Contoh:
C:\> telnet 172.16.148.1
3.Dedicated Router Cisco
Cisco router adalah peratan utama yang banyak digunakan pada Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN). Dengan cisco router, informasi dapat diteruskan ke alamat- alamat yang berjauhan dan berada di jaringan computer yang berlainan. Untuk dapat meneruskan paket data dari suatu LAN ke LAN lainnya, Cisco router menggunakan tabel dan protocol routing yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas data. Paket data yang tiba di router diperiksa dan diteruskan ke alamat yang dituju. Agar paket data yang diterima dapat sampai ke tujuannya dengan cepat, router harus memproses data tersebut dengan sangat tepat. Untuk itu, Cisco Router menggunakan Central Processing Unit (CPU) seperti yang digunakan di dalam komputer untuk memproses lalu lintas data tersebut dengan cepat. Seperti komputer, cisco router juga mempunyai sejumlah jenis memori yaitu ROM, RAM, NVRAM dan FLASH, yang berguna untuk membantu kerjanya CPU. Selain itu dilengkapi pula dengan sejumlah interface untuk berhubungan dengan dunia luar dan keluar masuk data. Sistem operasi yang digunakan oleh cisco router adalah Internetwork Operating System (IOS).Memori yang digunakan oleh cisco router masing-masing mempunyai kegunaan sendiri- sendiri sebagai berikut :
• ROM berguna untuk menyimpan sistem bootstrap yang berfungsi untuk mengatur
proses boot dan menjalankan Power On Self Test (POST) dan IOS image.
• RAM berguna untuk menyimpan running configuration dan dan sistem operasi IOS
yang aktif.
• NVRAM berguna untuk menyimpan konfigurasi awal (start-up configuration)
• FLASH berguna untuk menyimpan IOS image. Dengan menggunakan FLASH, IOS
versi baru dapat diperoleh dari TFTP server tanpa harus mengganti komponen dalam
router.
Cisco IOS
Suatu komputer tentu memerlukan system operasi seperti Disk Operating System (DOS) atau UNIX untuk mengatur kerja dan konfigurasi computer tersebut. Demikian pula halnya dengan Cisco Router, perangkat ini dilengkapi pula dengan cisco IOS (Internetwork Operating System), yaitu suatu system operasi yang berfungsi untuk mengatur dan mengkonfigurasi Cisco router. Seperti system operasi DOS atau UNIX untuk komputer, Cisco IOS menggunakan perintah baris (command line) untuk menjalankan suatu perintah. Seperti DOS atau UNIX, Cisco IOS dikeluarkan dengan berbagai macam versi untuk berbagai macam peralatan buatan Cisco. Berbagai versi yang dikeluarkan itu juga di- maksudkan untuk menyempurnakan kegunaannya dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu dalam menggunakan Cisco router, perlu diperhatikan versi IOS yang akan dipakai. Perintah- perintah yang berfungsi dalam suatu versi untuk suatu peralatan atau model mungkin tidak dapat digunakan pada suatu peralatan atau model lainnya. Demikian pula perintah-perintah yang berfungsi dalam suatu versi baru mungkin tidak berfungsi dalam versi lama.
4.Konfigurasi Umum Cisco Router
a. Inisialisasi Konfigurasi Router
Konfigurasi Router disimpan pada sebuah memory spesial pada router yang disebut nonvolatile random-access memory (NVRAM). Jika tidak ada konfigurasi yang tersimpan pada NVRAM, maka system operasi pada Router akan menjalankan sebuahroutine yang akan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya akandigunakan untuk mengkonfigurasi router tersebut. Routine ini dalam kosakata Windows dikenal dengan nama Wizard. Namun pada Router Cisco, routine ini disebut dengannama system configuration dialog atau setup dialog.
Setup Dialog ini hanya dirancang untuk membuat konfigurasi minimal, karena tujuanutama dari mode setup ini hanyalah untuk membuat konfigurasi secara cepat dan mudah. Untuk konfigurasi yang komplex, network administrator harus melakukannya secara manual.
Setup Dialog bisa juga dipanggil walaupun NVRAM sudah berisi konfigurasi.Administrator cukup mengetik command setup pada CLI (Command Line Interface)dan Setup Dialog akan dieksekusi.
Berikut adalah contoh pemanggilan Setup Dialog dari CLI.
b. Tingkat akses perintah
Untuk tujuan keamaan, perintah-perintah yang bisa dijalankan dari CLI dibagi menjadi
2 tingkat akses, yaitu:
1) User Mode ditujukan untuk melihat status router. Perintah-perintah yang diizinkan pada mode ini tidak bisa mengubah konfigurasi router, sehingga mode ini lebih aman ketika seorang network administrator hanya ingin melihat status router dan tidak ingin mengubah konfigurasi.
2) Privileged Mode mempunyai tingkat akses yang lebih tinggi. Dengan mode ini, network administrator bisa mengubah konfigurasi router. Oleh karena itu, mode ini sebaiknya digunakan dengan hati-hati sekali untuk menghindari perubahan yang tidak diinginkanpada router tersebut.
Saat log on ke router pertama kali, anda akan masuk pada user mode, dengan prompt berupa tanda (>).
Untuk berpindah dari user mode ke priviledge mode, gunakan perintah enable pada prompt. Prompt akan berubah menjadi tanda (#) ketika anda berada pada Privilged mode.
Untuk kembali ke user mode dari priviledge mode, gunakan perintah disable pada command prompt.
Contoh 4.4-1:
router con0 is now available
Press RETURN to get started
router>
router>enable
router # disable
router>
router>logout
c. Mengubah Konfigurasi Router
Seperti telah disinggung di bab 4.4, Setup Dialog tidak dirancang untuk memodifikasi Konfigurasi Router ataupun membuat Konfigurasi Router yang komplex. Oleh karena itu, untuk keperluan ini, harus dilakukan secara manual dengan memasuki Mode Konfigurasi. Setelah PC terhubung ke router, maka network administrator harus memasuki Privileged Mode.Gunakan perintah configure terminal untuk memasuki global configuration mode yang kemudian diikuti dengan baris-baris konfigurasi. Setelah baris-baris konfigurasi dituliskan, perintah exit akan diperlukan untuk keluar dari global configuration mode.
Contoh 4.5-1: mengubah konfigurasi router
router con0 is now available
Press RETURN to get started
router>
router>enable
router # configure terminal
router (config) # interface ethernet 0
router (config-if) # description IT Department LAN
router (config-if) # exit
router (config) # exit
router #
d. Mengamankan Router dengan Password
Untuk menyulitkan orang yang tidak berhak mengubah dan mengacau konfigurasi router, maka router tersebut perlu dilindungi dengan kata sandi (password).
1) Password untuk console
Jika password diaktifkan pada console, maka user tidak bisa begitu saja mendapatkan akses ke router melalui console tanpa menuliskan password console terlebih dahulu.Untuk melakukan hal ini, diperlukan perintah line console 0 diikuti dengan perintah login dan password dalam konfigurasi router.
Contoh 5.1-1: membuat password untuk console
Router(config) # line console 0
Router(config-line) # login
Router(config-line) # password tkj
Router(config-line) # exit
Router(config) # exit
Router(config) #
Router yang dikonfigurasi seperti contoh 5.1-1 akan meminta password ketika user mencoba mendapatkan akses melalui console. Dan passwordnya adalah tkj.
2) Password untuk Virtual Terminal
Virtual Terminal ini akan digunakan ketika user ingin mendapatkan akses melalui jaringan dengan Applikasi telnet. Password Virtual Terminal ini harus dikonfigurasi sebelum user bisa mendapatkan akses melalui jaringan. Tanpa password, koneksi melalui jaringan akan ditolak oleh router dan router akan memberikan pesan berikut:Password required, but none set
Contoh 5.2-1 memperlihatkan bagaimana caranya mengkonfigurasi password padaVirtual Terminal.
Contoh 5.2-1:
Router(config) # line vty 0 4
Router(config-line) # password tkja35
Router(config-line) # exit
Router(config) # exit
Router(config) #
Pada contoh 5.2-1, router akan meminta password ketika diakses lewat jaringan. Dan password untuk virtual terminal tersebut adalah tkja35.
Angka 0 pada baris line vty 0 4 menunjukkan nomer awal virtual terminal, dan angka 4 menunjukkan nomer terakhir dari virtual terminal. Oleh karena itu, perintah tersebut memperlihatkan bahwa router tersebut mengizinkan 5 koneksi melalui virtual terminal pada waktu yang bersamaan.
3) Password untuk mode priviledge
Setelah user menuliskan password dengan benar untuk mendapatkan akses ke router baik melalui jaringan ataupun console, maka user akan memasuki user mode.Jika password untuk mode priviledge dikonfigurasi, maka user juga harus menuliskan password lagi untuk masuk ke mode itu.
Perintah yang digunakan untuk memberi password pada mode ini adalah enablepassword, atau enable secret.
Perbedaan antara kedua perintah tersebut adalah bahwa perintah enable secret membuat password-nya terenkrip sedangkan enable password tidak.Kedua perintah tersebut juga bisa dituliskan kedua-duanya dalam mode konfigurasi global, dan keduanya juga bisa mempunyai password yang berbeda.
Namun jika keduanya diletakkan pada konfigurasi, maka password pada enable secret yang akan digunakan untuk memasuki privileged mode.Contoh 5.3-1: mengkonfigurasi enable password
Router(config) # enable password rahasia
Contoh 5.3-2: mengkonfigurasi enable secret
Router(config) # enable secret rahasiabanget
Dalam konfigurasi router, sebuah perintah bisa dihapus dengan menambahkan perintah no pada mode konfigurasi.Dengan demikian, untuk menghapus password pada contoh 5.3-2 dapat dilakukan dengan perintah seperti yang tampak pada contoh 5.3-3
.Contoh 5.3-3: menghapus password enable secret
Router(config) # no enable secret rahasiabanget
e. Mengkonfigurasi Interface
Tugas router adalah meneruskan paket paket dari sebuah network ke network yang lainnya.Sehubungan dengan tugas tersebut,network interface harus dikonfigurasi sesuai dengan karakteristik-nya.Perintah interface pada mode konfigurasi global disediakan untuk mengkonfigurasi interface-interface pada router. Ada berbagai tipe interface yang dikonfigurasi dengan perintah ini antara lain: Ethernet, Token Ring, FDDI, serial, HSSI, loopback, dialer,null, anync, ATM, BRI, dan tunnel.
1) Mengkonfigurasi Ethernet Interface
Seperti telah dijelaskan di atas, perintah interface harus dijalankan pada mode konfigurasi global. Untuk memasuki mode konfigurasi global, gunakan perintah configure terminal, seperti yang telah dijelaskan pada bab 4.5.Format perintah interface untuk memasuki mode konfigurasi interface untuk Ethernet pada router yang hanya mempunyai satu slot adalah:
interface ethernet nomer-port
Beberapa jenis router memiliki banyak slot, seperti misalnya Cisco 2600,3600 dan4000. Untuk router-router dengan banyak slot, format perintahnya adalah:
interface ethernet nomer-slot/nomer-port
Setelah memasuki mode konfigurasi interface dengan perintah di atas, barulah Ethernet tersebut dapat dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan.Konfigurasi paling dasar yang dibutuhkan agar Ethernet dapat meneruskan paket-paketadalah IP address dan subnet mask. 3
Format konfigurasinya adalah:
ip address IP-address subnet-mask
Contoh 6-1-1: contoh konfigurasi interface ethernet
Router# configure terminal
Router(config)# interface ethernet 1/0
Router(config-if)# description LAN pada Department IT
Router(config-if)# ip address 172.16.148.1 255.255.255.128
Router(config-if)# exit
Router(config)# exit
Router#
2) Mengkonfigurasi Serial Interface
Serial interface adalah interface yang seringkali digunakan untuk koneksi ke WAN(Wide Area Network). Koneksi serial membutuhkan clocking untuk sinkronisasi.Danoleh karena itu, hubungan serial ini harus mempunyai 2 sisi, yaitu DCE (data circuit terminating equipment_ dan DTE (data terminal equipment). DCE menyediakan clocking dan DTE akan mengikuti clock yang diberikan oleh DCE. Kabel DCE mempunyai koneksi female (perempuan), sedangkan kabel DTE mempunyai koneksi male (jantan).
Pada prakteknya, DCE biasanya disediakan oleh service provider yang biasanya adalah merupakan koneksi ke CSU/DSU.Router sendiri biasanya hanyalah berperan sebagaiDTE sehingga router tersebut tidak perlu menyediakan clocking.
Walaupun demikian, cisco router juga bisa berperan sebagai DCE yang menyediakan clocking. Fungsi ini biasanya dipakai untuk uji coba router dimana kita bisa menghubungkan 2 buah router back to back sehingga salah satu router harus berfungsi sebagai DCE agar koneksi bisa terjadi.
Contoh 6.2-1: contoh konfigurasi interface serial sebagai DTE
Router # configure terminal
Router(config)# interface serial 0
Router(config-if)# description WAN ke Natuna
Router(config-if)# ip address 172.16.158.1 255.255.255.252
Router(config-if)# bandwith 64
Router(config-if)# exit
Router(config)# exit
Router#
Contoh 6.2-2: contoh konfigurasi interface serial sebagai DCE
Router # configure terminal
Router(config)# interface serial 0
Router(config-if)# description Lab Cisco sebagai DCE
Router(config-if)# ip address 172.16.158.1 255.255.255.252
Router(config-if)# bandwith 64
Router(config-if)# clock rate 64000
Router(config-if)# exit
Router(config)# exit
Router#
3) Men-disable sebuah interface
Kadangkala kita perlu mematikan/mendisable sebuah interface untuk keperluan troubleshooting ataupun administratif.Untuk keperluan tersebut, dapat digunakan perintah shutdown pada interface yang bersangkutan. Dan untuk menghidupkannya kembali, dapat digunakan perintah no
shutdown.
Contoh 6.3-1: mematikan interface
Router(config)# interface serial 0
Router(config-if)# shutdown
Router(config-if)# exit
Router(config)#
Contoh 6.3-2: menghidupkan interface
Router(config)# interface serial 0
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# exit
Router(config)#
f. Routing
Setelah interface terkonfigurasi, router memerlukan sebuah proses agar router tahu bagaimana dan kemana sebuah paket harus diteruskan. Proses ini disebut proses routing.
Routing dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu:
• Static Routing – Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
• Dynamic Routing – Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya.Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routingberubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router
Static Routing dapat dilakukan dengan memasukkan baris ip route pada modekonfigurasi global.
Adapun format penulisan baris tersebut adalah:
ip route network [mask] {alamat | interface }
dimana:
• network adalah network tujuan
• mask adalah subnet mask
• alamat adalah IP address ke mana network akan dilewatkan
• interface adalah nama interface yang digunakan untuk melewatkan paket yangditujukan
g. Menyimpan dan mengambil Konfigurasi
Berbagai konfigurasi yang telah kita tuliskan dengan perintah configure terminal hanyaakan disimpan pada RAM yang merupakan memory volatile. Jika konfigurasi ini tidak disimpan di NVRAM, maka konfigurasi tersebut akan hilang ketika router dimatikan atau direstart.Secara default, Router akan mengambil konfigurasi dari NVRAM saat start up,meletakkannya di RAM, dan kemudian menggunakan konfigurasi yang ada pada RAM untuk beroperasi.Untuk menyimpan konfigurasi yang ada di RAM ke NVRAM, diperlukan baris perintah berikut pada privileged mode:
Router# copy running-config startup-config
Sebaliknya, untuk mengambil konfigurasi yang ada di NVRAM dan meletakkannya pada RAM, dapat digunakan perintah berikut pada privileged mode:
Router# copy startup-config running-config
Dan untuk melihat konfigurasi yang sedang beroperasi (pada RAM), dapat digunakan
Perintah show running-config pada privileged mode.
Contoh 8-1: melihat running-config
Router# show running-config
Building configuration...
Current configuration : 4479 bytes
!
! Last configuration change at 12:23:26 UTC Fri Oct 10 2003
!
version 12.2
service timestamps debug datetime msec localtime show-timezone
service timestamps log datetime msec localtime show-timezone
service password-encryption
!
hostnametkj-dwiki
!
h. Tips
Bekal pengetahuan dasar pada bab-bab di atas sebenarnya telah cukup berguna untuk segera memulai percobaan-percobaan dan mempelajari router lebih lanjut.Namun untuk melengkapi dan memudahkan proses belajar, ada baiknya anda jugamengetahui beberapa tips agar mudah mengetahui perintah-perintah apa saja yang bisa dijalankan dan format penggunaannya.
1) Mengetahui perintah apa saja yang bisa dijalankan
Pada mode apa saja, anda bisa mengetikkan tanda (?) pada prompt.
Contoh 9.1-1: melihat perintah-perintah apa saja yang berlaku pada prompt
router>?
Exec commands:
<1-99> Session number to resume
access-enable Create a temporary Access-List entry
access-profile Apply user-profile to interface
clear Reset functions
connect Open a terminal connection
disable Turn off privileged commands
disconnect Disconnect an existing network connection
enable Turn on privileged commands
exit Exit from the EXEC
help Description of the interactive help system
lat Open a lat connection
lock Lock the terminal
login Log in as a particular user
logout Exit from the EXEC
mrinfo Request neighbor and version information from a multicastrouter
mstat Show statistics after multiple multicast traceroutes
mtrace Trace reverse multicast path from destination to source
name-connection Name an existing network connection
pad Open a X.29 PAD connection
ping Send echo messages
ppp Start IETF Point-to-Point Protocol (PPP)
resume Resume an active network connection
rlogin Open an rlogin connection
show Show running system information
slip Start Serial-line IP (SLIP)
systat Display information about terminal lines
tclquit Quit Tool Comand Language shell
tclsh Tool Comand Language a shell
telnet Open a telnet connection
terminal Set terminal line parameters
traceroute Trace route to destination
tunnel Open a tunnel connection
udptn Open an udptn connection
where List active connections
x28 Become an X.28 PAD
x3 Set X.3 parameters on PAD
router>
contoh 9.1-2: melihat perintah apa saja yang dimulai dengan huruf “t”
router>t?
tclquit tclsh telnet terminal traceroute
tunnel
router> t
contoh 9.1-3: melihat lanjutan dari sebuah perintah
router>telnet ?
WORD IP address or hostname of a remote system
router>telnet
2) Perintah yang tidak lengkap dan Auto Completion
Sebuah perintah pada router tidak harus dituliskan secara lengkap jika perintah tersebut tidak ambigu.Dengan fasilitas ini, administrator bisa menghemat waktu karena tidak harus mengetikkan semua perintah secara lengkap.
Contoh 9.2-1: perintah yang tidak lengkap
Router # sh ru
Building configuration...
Current configuration : 4479 bytes
!
! Last configuration change at 12:23:26 UTC Fri Oct 10 2003
!
Tampak pada contoh 9.2-1 bahwa router menjalankan perintah show running-config,padahal administrator hanya menuliskan sh ru pada prompt.Kadangkala kita tidak yakin dengan sebuah command sehingga kita tidak berani menuliskannya dengan tidak lengkap seperti di atas. Dengan kondisi seperti ini,administrator juga bisa menghemat waktu pengetikan dengan menekan tombol
dan router akan melakukan auto completion.
Contoh 9.2-2: auto completion
Router >tel
Router > telnet
Contoh 9.2-2 memperlihatkan bahwa administrator cukup mengetikkan tel + dan router melengkapinya sendiri menjadi telnet setelah penekanan tombol .
i. Contoh Configurasi Sederhana
trident16-rig#sh run
Building configuration...
Current configuration:
!
! No configuration change since last restart
!
version 12.1
service timestamps debug datetime msec localtime show-timezone
service timestamps log datetime msec localtime show-timezone
service password-encryption
!
hostname trident16-rig
!
enable secret 5 $1$PlKA$Ev/ev3/gQJHnytqacioZt.
!
ip subnet-zero
no ip domain-lookup
ip name-server 192.23.168.5
ip name-server 192.23.164.5
!
interface Ethernet0
description Local Segment for Trident 16 Rig
ip address 172.16.135.1 255.255.255.192
!
interface Serial0
description VSAT link to jakarta-lina-sat
bandwidth 128
ip address 172.16.158.174 255.255.255.252
!
interface Serial1
no ip address
shutdown
!
ip classless
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.158.173
no ip http server
!
line con 0
transport input none
line aux 0
line vty 0 4
password 7 023616521D071B240C600C0D12180000
login
!
end
trident16-rig#
0 komentar:
Posting Komentar